Aturan Minum Asam Folat (Metafolin)

Aturan Minum Asam Folat (Metafolin) untuk Program Hamil

Asam folat memiliki banyak manfaat bagi janin, misalnya saja mencegah kelahiran sebelum waktunya (prematur) dan berat badan lahir yang rendah, serta mengurangi risiko pertumbuhan janin yang buruk selama di dalam rahim. Selain itu, asam folat yang cukup juga mengurangi risiko keguguran.⁴

Metafolin dapat langsung diserap tubuh tanpa melalui proses metabolisme oleh enzim di dalam tubuh2. Yang tak kalah penting, metafolin sudah diakui aman untuk digunakan dalam makanan, medis, dan suplemen kesehatan3. Dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat saat Anda sedang berusaha untuk hamil (idealnya 1 hingga 3 bulan sebelumnya) dan minimal selama 12 minggu pertama kehamilan. Dosis yang disarankan saat Anda berusaha hamil dan di 12 minggu pertama kehamilan adalah 400 mikrogram, diminum cukup 1 x per hari.²

Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengkonsumsi asam folat selama masa kehamilan, terutama jika Anda berisiko anemia atau sedang mengalami anemia. Jika Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan cacat tabung saraf, dokter akan menyarankan peningkatan dosis sebesar 5 mg, yang diminum 1 x per hari.²

Kapan Mengkonsumsi Asam Folat (Metafolin)?

Jika Anda masih bingung metafolin diminum kapan, bisa mulai konsumsi setidaknya 1 hingga 3 bulan bagi yang sedang merencanakan kehamilan. Saat hamil, aturan minum asam folat (metafolin) yaitu disarankan dikonsumsi selama 12 minggu (3 bulan) pertama.

Asam folat dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan tablet secara utuh dengan segelas air. Jika Anda mengonsumsi asam folat dalam bentuk cair, pastikan menggunakan ukuran dosis yang tepat, yaitu dengan spuit. Hindari menggunakan sendok teh atau sendok makan karena ukurannya tidak akan tepat.²

Manfaat Minum Asam Folat (Metafolin) Sebelum Hamil

Asam folat merupakan vitamin B9 yang larut dalam air. Asam folat terikat dengan sintesis DNA, RNA, dan protein serta proses pembelahan sel dan perbaikan kromosom. Tak hanya itu, asam folat membantu pertumbuhan normal jaringan ibu selama masa kehamilan dan membantu mencegah peningkatan homosistein intra folikel yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas oosit. Penelitian ilmiah juga menunjukkan bahwa berkurangnya asupan asam folat (metafolin) dapat meningkatkan kemungkinan cacat pertumbuhan janin dan perkembangan abnormal cacat tabung saraf.³

Tanpa asam folat (metafolin) yang cukup di dalam tubuh ibu, maka tabung saraf bayi mungkin tidak menutup dengan benar dan bayi dapat mengalami masalah kesehatan yang disebut cacat tabung saraf. Kondisi ini mencakup:
Spina Bifida: perkembangan sumsum tulang belakang atau vertebra yang tidak lengkap.
Anensefali: perkembangan bagian-bagian utama otak yang tidak lengkap.⁴

Bayi yang mengalami anensefali pada umumnya tidak mampu bertahan hidup lama. Sementara bayi yang mengalami spina bifida mungkin akan cacat permanen. Ini adalah masalah yang tidak diinginkan orang tua mana pun. Tapi, kabar baiknya adalah bahwa mendapatkan cukup asam folat (metafolin) dapat melindungi bayi dari cacat tabung saraf setidaknya 50%.⁴

Bila dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan, asam folat juga dapat melindungi bayi Anda dari

• Bibir sumbing
• Kelahiran prematur
• Berat badan lahir rendah
• Keguguran
• Pertumbuhan janin yang buruk di dalam rahim.⁴

Asam folat (metafolin) yang merupakan bentuk aktif dari asam folat juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi kehamilan. Sebuah riset menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen asam folat selama trimester kedua kehamilan memiliki risiko preeklamsia yang lebih rendah.⁴

Beberapa makanan yang kaya akan kandungan asam folat adalah:

• Hati sapi: dimasak atau direbus sebanyak 3 ons atau 215 mikrogram
• Kacang lentil: dimasak atau direbus sebanyak ½ cangkir atau 179 mcg
• Bayam: dimasak atau direbus sebanyak ½ cangkir atau 115 mikrogram
• Mi telur: direbus sebanyak ½ cangkir atau 110 mikrogram
• Sereal sarapan: sebanyak ¾ cangkir atau 100 mikrogram.⁴